Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2022

KEHATI : Program Penanaman Makadamia dengan metode tanam Plant Distancing

  Proteaceae, tersebar di Australia timur (7 spesies), dan Sulawesi . Jawa Timur dikenal dengan kacang bafa atau Bava Nuts (1 spesies, M. hildebrandii). Pohonnya berukuran 6-40 meter, daunnya memiliki panjang 6–30 cm dan lebar 2–13 cm, bunga 10–15 mm, berwarna putih sampai ungu, buahnya memiliki satu atau dua biji. Genus ini dinamai menurut John Macadam, rekan kerja Ferdinand von Mueller yang pertama menemukannya. Tumbuhan ini dikenal karena bijinya yang dikenal dengan nama kacang Macadamia. Hanya 2 spesies diambil kacangnya, M. integrifolia dan M. tetraphylla. Spesies lainnya memiliki biji yang beracun atau tidak dapat dimakan, misalnya M. whelanii dan M. ternifolia. Racun yang dikandung adalah cyanogenic glycosides. Jenis bibit yang akan diberikan pada saat sosialisasi kepada masyarakat adalah Macadamia Nut (Macadamia Integrifolia) berasal dari dataran Australia, telah dikaji dan dibibitkan serta penanaman percontohan yang dilakukan oleh Inhutani IV bahwa jenis tumbuhan tersebut ...

KEHATI : Program Penanaman Mangrove dengan Kelompok tani cinta mangrove dan TNI

  Program Penanaman Mangrove dengan Kelompok tani cinta mangrove dan TNI Mangrove adalah jenis tanaman dikotil yang hidup di habitat air payau dan air laut. Mangrove merupakan tanaman hasil dari kegiatan budidaya atau diambil dari alam. Tanaman mangrove tidak dilindungi/dilarang untuk memanfaatkan bagian-bagian tanaman tersebut, misalnya dimanfaatkan untuk dijadikan bahan baku kosmetik/farmasi atau bahan tambahan tekstil (Dirjen P2HP, 2015). Hutan mangrove adalah salah satu jenis hutan yang banyak ditemukan pada kawasan muara dengan struktur tanah rawa dan/atau padat. Mangrove menjadi salah satu solusi yang sangat penting untuk mengatasi berbagai jenis masalah lingkungan terutama untuk mengatasi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh rusaknya habitat untuk hewan. Kerusakan ini tidak hanya berdampak untuk hewan tapi juga untuk manusia. Mangrove telah menjadi pelindung lingkungan yang sangat besar (Ana, 2015).     No Nama Nama lokal ...

KEHATI : Pengembangan Ekowisata Mangrove

Pantai Sejarah, Desa Perupuk kec. Lima Puluh Pesisir dikelilingi oleh Hutan Mangrove jenis api-api mulai tergerus, ditebangi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Di sebelah Desa Perupuk pada Hutan Mangrove yang sudah dilestarikan oleh LSM Kelompok Tani Cinta Mangrove tepatnya di Desa Gambus Laut. Buah Mangrove bakau dapat digunakan untuk pembibitan, dapat pula diolah menjadi produk makanan seperti jus mangrove dan lain-lain. Sungai kecil yang ada, dapat dimanfaatkan sebagai paket wisata jelajah mangrove dengan perahu ali dengan mangrove jenis Bakau. Sebagai wujud kepedulian Inalum terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar, maka dikembangkannya ekowisata Mangrove sejak tahun 2020 hingga saat ini di Pantai Sejarah sebagai lokasi inti atau awal pengembangan ekowisata mangrove di Desa Perupuk dan Gambus Laut  Dokumentasi Pantai Sejarah yang dikelilingi  oleh Hutan Mangrove Jenis Api-api Dokumentasi Lokasi Start  Pembuatan Tracking Mangrove

KEHATI : Kegiatan Penangkaran Rusa Tutul

Kegiatan penangkaran rusa tutul (axis axis) dilakukan oleh PT Inalum (Persero) berawal dari kunjungan ke lokasi Taman Hewan Pematang Siantar (THPS) kota Pematang Siantar. Informasi yang diperoleh yaitu telah terjadi surplus jumlah beberapa jenis satwa di THPS, sehingga terjadi kerjasama antara Inalum dan THPS di mana beberapa satwa akan dikirimkan untuk dikembangbiakan di Komplek Perumahan Inalum, Tanjung Gading Kel. Perkebunan Sipare-Pare, Kec. Sei Suka, kab. Batu Bara. Kegiatan ini telah berlangsung sejak tahun 2015 hingga saat ini didampingi oleh pihak THPS. Dengan adanya kerjasama tersebut, diharapkan dapat melestarikan dan memperbanyak jumlah fauna yang dilindungi yaitu rusa tutul.  Pengecekan rusa di komplek Perumahan Inalum dilakukan oleh Karyawan Inalum

KEHATI : Penghijauan di Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba

Kondisi hutan di sekitar Danau Toba saat ini terus mengalami penurunan akibat pembukaan lahan baru, alih fungsi, kurangnya pengamanan, kurangnya kesadaran masyarakat, penebangan hutan secara liar, usia pohon yang sudah tua dan lainnya. Penanaman pohon di kawasan sekitar Danau Toba tentunya langkah yang sangat tepat untuk dilakukan.  Sejak tahun 2017 melalui kegiatan Bina Lingkungan yang dilaksanakan oleh dept. CSR, Inalum melaksanakan kegiatan penanaman pohon dengan memberdayakan berbagai pihak seperti Inhutani IV, LSM/NGO, kelompok tani hutan, masyarkat setempat, perguruan tinggi, sekolah dan lainnya. K egiatan ini d iharapkan dapat melestarikan lingkungan DTA Danau Toba, memberdayakan masyarakat untuk menanam pohon, dan meningkatkan perekonomian masyarakat dari hasil buah pohon yang ditanam. Dokumentasi Penanaman dan Pengecekan Pohon